SAP Linear Asset Management (LAM) merupakan sebuah business function di SAP yang mana melengkapi modul Enterprise Asset Management (EAM) atau biasa kita kenal dengan Plant Maintenance (PM). Dimana dalam SAP EAM itu sendiri, memiliki fungsi untuk melakukan pengelolaan master data technical object seperti Functional Location dan juga Equipment, kemudian didalamnya terdapat aktivitas Maintenance Notification, Work Orders / Maintenance Order, Preventive Maintenance Plans, Measurement Records, dan Time Confirmations.
SAP LAM pertama kali di perkenalkan di Enhancement Pack 5 (EHP5), dan kemudian dalam Enhancement Pack 6 (EHP6), SAP juga memperkenalkan konsep jaringan di dalam SAP Linear Asset Management. Solusi SAP LAM ini ditujukan untuk memberikan solusi atas kebutuhan pada sektor industri seperti Fiber Optic, Kereta Api, Oil & Gas, Mining dan Public Sector. Pada sektor industri Fiber Optic, model jaringan Linier yang digunakan, akan membentuk jaringan asset sepanjang jalur linear, yang dinyatakan dalam bentuk segmen, dengan obyek-obyek lain (Router, Switch, dan equipment lain) yang terpasang sebagai sub-ordinat dari jaringan tersebut.
Yang menjadi pembeda antara SAP LAM dan SAP PM pada umumnya adalah komponen terkait karakteristik panjangnya pada SAP LAM yang dapat berubah sesering mungkin dan technical object atau assetnya biasanya terhubung satu dengan lainnya yang akan membentuk sebuah jaringan atau rute. Dengan melakukan aktivasi SAP LAM, seluruh object yang dimiliki utamanya yang bersifat linear dapat dikelola dengan lengkap pada system SAP dengan menggunakan field tambahan yang menyertakan titik awal (start point), titik akhir (end point), offsets dan juga linear reference marker. Di sisi reporting juga terdapat report standard yang sudah memiliki fitur pencarian berdasarkan linear fields.
Jika SAP LAM ini dibutuhkan untuk dapat digunakan pada system SAP, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengaktifkan Business Function :
- LOG_EAM_LINEAR_1
- LOG_EAM_LINEAR_2

Sangat direkomendasikan untuk mengaktifkan Business Function LOG_EAM_LINEAR_2 saat kita mengaktifkan LOG_EAM_LINEAR_1. Hal ini akan menghindarkan kita dari kewajiban untuk melakukan regression testing jika kita mengaktifkan nya kemudian. Jika aktifasi SFW5 ini di aktifkan di kondisi sistem PRD telah berjalan/live, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Aktivasi business function tidak bisa di-reverse atau rollback.
- Aktivasi business function harus dilakukan manual di semua instance SAP DEV, QAS, dan PRD atau dengan kata lain business function yang diaktifkan tidak direkomendasikan untuk ditransport dari DEV ke QAS dan SIM atau ke PRD.
- Untuk mengaktifkan business function di QAS, dan PRD harus merubah settingan client di SCC4 supaya bisa allow changes. Dan untuk perubahan SCC4 diperlukan dokumen atau Berita Acara Perubahan SCC4 karena akan jadi permintaan auditor.
Identifikasi master data dari SAP LAM yang secara general akan di maintain diantaranya :
- Functional Location.
- Equipment.
- Measuring Point
- Linear Class and Characteristics
- Linear Object Network (Network Type, Network Group, Node Type, Edge Type, Medium)
- Linear Object Attribures (Network ID, Network Attribute Category, Date and Time of Record, Status (Active / Inactive), Value network attribute, Start & End Point , Length & UoM)
- Linear Reference Pattern.
Semoga bermanfaat 🙂
_Written by Lalitya Nindya Nareswari_
Leave a comment